Jumat, 22 Januari 2010

Maraknya penculikan anak

Penculikan & Penelantaran Anak

Makin Marak



JAKARTA - Rumah sakit atau rumah bersalin selayaknya menjalankan standar prosedur agar kasus kehilangan anak tidak terulang kembali.
Beberapa kasus belakangan menunjukkan, sindikat penjualan anak mengincar rumah sakit sebagai target operasi mereka.

“Kasus kehilangan anak nampaknya sindikat mengincar rumah sakit, seperti beberapa kasus sebelumnya. Ini harus menjadi perhatian. Rumah sakit harus menerapkan standar prosedur,” kata Sekjen Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait saat berbincang dengan okezone, Senin (11/1/2010).

Aris bahkan mengusulkan rumah sakit yang tidak memperhatikan aspek keamanan bayi yang lahir di rumah sakit itu, harus mendapat sanksi tegas. Kalau perlu dicabut saja izinnya,” ungkap Aris.

Kasus penculikan bayi di rumah sakit terakhir terjadi di RSUD Semarang, yaitu Muhammad Zain Fazza Azzahra.

Selain itu, dia juga menilai modus penculikan anak, mulai beragam. Sindikat tak hanya mengincar rumah sakit, sekolah, atau tempat umum lainnya. Hal ini harus menjadi perhatian orangtua.


“Seperti yang baru ini di Depok, ada orang yang datang langsung ke rumah dan menawarkan anaknya untuk ikut lomba bayi sehat,” paparnya.

Bayi bernama Muhammad Haikal Ramadhan diculik dalam dengan modus lomba bayi sehat di ITC Depok dan kasusnya sudah berhasil diungkap Polres Depok.

Selain kehilangan anak, Aris juga memberi perharian terhadap kasus penelantaran anak. Menurut data Departemen Sosial pada 2008 hingga 2009, katanya, ada 1,1 juta anak di Indonesia yang kini terlantar dan terpaksa tinggal di panti asuhan. Ini belum termasuk sebanyak 10 juta anak yang terancam ditelantarkan.

“Ini jumlah yang fantastis. Mereka kan dipelihara negara. Ini akan menjadi beban bagi Depsos,” ungkap Aris. (Berita ini dikutip dari okezone.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar